Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menggelarBengkel Sastra bagisiswa dan guru di aula pertemuan serbaguna Waterboom Ternate pada tanggal 9—10 Februari 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh 65 dari tujuh puluh peserta yang berasal dari berbagai SMA/Sederajat, yakni SMA Negeri 1 Kota Ternate, SMA Negeri 2 Kota Ternate, SMA Negeri 3 Kota Ternate, SMA Negeri 8 Kota Ternate, SMA Negeri 10 Kota Ternate, SMK Negeri 1 Kota Ternate, SMK Negeri 2 Kota Ternate, SMK Negeri 3 Kota Ternate, SMK Negeri 5 Kota Ternate, SMA Muhammadiyah Kota Ternate, SMA Islam Kota Ternate, SMA Islam Terpadu Albina Kota Ternate, SMA Islam Terpadu Nurul Hasan, dan SMA Katolik Bintang Laut.

Kata sambutan disampaikan oleh Ketua Program Studi Bahasa Indonesia, FKIP Bahasa Indonesia, Universitas Khairun Ternate, Dr. Amar Abdul Halil, M.Pd. yang dalam ini mewakili Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara. Dr. Amar mengatakan bahwa dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 57 Tahun 2014, Bab V tentang Pembinaan Bahasa dan Sastra, Pasal 23 ayat (1) disebutkan bahwa pembinaan sastra Indonesia dilakukan untuk meningkatkan sikap apresiatif dan kemampuan masyarakat untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra, serta menciptakan suasana kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan sastra. Salah satu bentuk pembinaan sastra tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan bengkel sastra. Kegiatan ini berfungsi sebagai sanggar pelatihan atau bimbingan teknis sastra guna meningkatkan minat berkarya sastra. Harapan kami bahwa dari kegiatan ini,tercipta karya sastra berupa puisi yang disampaikan Dr. Amar dalam sambutannya.

Menurut Dr. Amar, dalam paparan materi bengkel sastra, proses penciptaan puisi harus sesuai dengan kaidah penulisan puisi dan setiap penggunaan kata yang dituliskan kedalam puisi harus mengambarkan keadaan dari tujuan puisi itu.

Narasumber lain sekaligus salah satu sastrawan terbaik di Maluku Utara, Bapak Syahryan Khamary mengajak peserta untuk melihat keadaan yang ada disekitar. Lalu, keadaan itu dituliskan kedalam puisi sehingga dengan sendiri akan tercipta sebuah puisi atau kita juga menuliskan apa yang terjadi dalam diri kita atau suasana hati. Hal itu adalah sumber paling bagus untuk kita tulis menjadi sebuah puisi karena rasa itu akan muncul didalam puisi tersebut.

Kegiatan Bengkel Sastra ini mengajarkan teknik penulisan puisi dan praktik penulisan puisi yang menghasilkan secara spontan, yaitu 65 puisi dan 65 puisi penugasan. Hasil dari 65 penulisan puisi, terpilihlah tiga puisi terbaik karya peserta.

Selain tercipta beberapa puisi pada Bengkel Sastra ini, narasumber juga mengajarkan bagaimana penulisan pantun-pantun. Tercipta juga pantun-pantun menarik saat kegiatan ini berlangsungyang salah satunya berisikan pantun mengenai gambaran “kegiatan bengkel sastra dan banyak hal yang dapat mereka pelajari. Mereka juga mendapatkan ilmu tentang penulisan puisi”.

Penulis: Abdul Rahim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *